Sponsor

Sunday 20 March 2016

contoh Naskah Drama 1 babak paling simple



Sinopsis     :
                           Deny adalah seorang pemuda yang sedang direndu kegalauan. Dia baru saja putus dengan pacarnya. Sebab pacarnya lebih memilih pria lain. Hal itu kontan saja membuat hati dan pikiran Deny sangat kacau. Ia merasa dikhianati oleh pacarnya sendiri. Dan dengan alasan untuk menenangkan diri dan pikirannya. Dia pergi ke sebuah warung kopi sederhana bersama seorang sahabatnya. Tapi tiba-tiba mantan pacarnya itu datang juga ke warung kopi tersebut. Dan parahnya mantan pacarnya itu datang bersama pacar barunya. Kontan saja tiba-tiba suasana warung kopi itu menjadi tegang, ditambah dengan ulah tukang kopi kepo yang bikin suasana bertambah panas.

Scene I : Dimalam minggu yang cerah tampak tukang kopi yang bernama mas Joko sedang menyiapkan warungnya. Sambil mendengarkan alunan musik melow ia memeriksa setiap meja dan bangku agar tidak ada kotoran yang menempel di bangku atau dimeja. Sesekali mas Joko bergaya seperti penyanyi asli dari lagu yang ia dengarkan. Tiba-tiba Deny dan Sigit datang. Dari kejauhan Sigit tampak seperti sedang menenangkan Deny.
Sigit     : Udahlah Den, wajahmu itu jangan kau tekuk terus. Malu,, ( dengan nada ditekan ). Coba kau lihat, ( sambil menunjuk keatas ) rembulan pun tetap bersinar. Walaupun dia Cuma sendiri.
Deny   : Alah kau ini,, hiburlah temanmu ini. Pikiranku ini benar-benar lagi kacau ( sambil berekspresi seperti orang yang lagi banyak masalah ). Mas kopi hitam dua ya... ( sambil duduk dibangku paling pinggir )
Joko     : Oke mas Deny, 24 adukan kan... ( teriak dari dapur )
Deny   : yaa,, kalo teman saya ini 23 adukan mas,,
Joko     : siap mas Deny (sambil membuat kopi )
Deny   : ( membakar sebatang roko ). Aku ini benar-benar tidak mengerti git,,
Sigit     : yahh,, akupun tidak mengerti. Kamu kan belom cerita apa-apa ( sambil tertawa )
Deny   : ah kamu ini,, itu loh. Si Dista, aku benar-benar tidak mengerti  jalan pikiran dia. Kau sendiri kan tau betapa aku mencintai dia.
( mas joko datang dengan membawa dua gelas kopi )
Joko     : mas Deny lagi galau ya,,, ngopi dulu mas biar engga galau.
Sigit     : kepo ( sambil menghempaskan asap rokonya )
Joko     : eh mas ( sambil melibaskan lap kearah Sigit ). Saya bukan kepo. Cuma pengen tau.
Sigit     : ahh, udah mendingan mas balik lagi kesana. Entar kopinya dibawa tikus
Deny   : iya mas Joko. Saya mw ngobrol berdua sama teman saya ini. Barangkali dia bisa menenangkan hati saya. Dia kan lulusan Psikologi.
Joko     : Wah,, berarti dia bisa hipnotis dong mas Deny.. Hati-hati mas Deny...
Sigit     : ko Hipnotis ( wajah bingung ). Psikologi itu beda sama hipnotis mas. Psikologi itu ilmu kejiwaan bukan hipnotis.
Joko     : iyah saya tahu. Tapi psikologi juga mempelajari masalah pikiran, sama aja kaya hipnotis.
Sigit     : beda dong mas.
Joko     : alah, sama aja.
Deny   : udahlah. Mas Joko itu orangnya emang suka begitu. Kalo kamu debat terus kapan aku curhatnya.
Sigit     : (ketawa). Iyah-iyah, silahkan kau curahkan isi hatimu yang kelam itu. Biar aku dengarkan.
Deny   : ( meminum kopi dan menghisap roko ). Iyah hatiku rasanya masih tidak menerima git ( maju kearah penonton ). Rasa cinta dan sayangku itu rasanya Cuma dianggap sampah. Tidak pernah dihargai.
Joko     : ohhh masalah cewe toh ( sambil mengelap-elap meja)
Sigit     : mas, ( sambil mengisyaratkan untuk diam )
Deny   : yang lebih parahnya,,, ( kembali kemeja tapi masih dalam posisi berdiri ) pacar barunya itu si Rendy, ( sambil menggeprak meja )
Joko     : ohhh ditikung,,,
Sigit     : mas,,,
Joko     : (nyegir-nyegir ceming )
Sigit     : udahlah Den,, kamu ini sekarang bukan anak SMP lagi. Putus cinta bukan persoalan yang besar. Biasa aja lah. Lihat aku,,, dari lahir aku belom pernah yang namanya pacaran (sambil berdiri dan kearah penonton). Tapi aku happy-happy aja.
Joko     : itu si nasib mas,,,
Sigit     : ( menengok kearah Joko ). Eh Mas,, ini tuh pilihan hidup bukan nasib. Saya singel emang pilihan saya. Dan mas harus inget.. saya itu singel bukan jomblo.
Joko     : alah sama aja mas. Sama-sama ga punya pacarkan..

Sigit     : mas ini dari tadi selalu aja bilang sama aja. Psikologi disamakan sama hipnotis. Single disamakan jomblo. Mungkin kalo saya bilang tai ayam. Mas samakan juga dengan telor ayam.
Joko     : emang sama mas ( menghampiri sigit ). Sama-sama keluar dari pantat ayam..
Sigit     : ( bengong dan kemudian menghampiri Deny). Sekarang kamu lupakan sejenak masalah mu. Kita santai saja sambil ngopi.
Deny   : iyah kau benar. Tidak guna aku mikirin dia terus. Lebih baik aku ngopi. ( meneguk segelas kopi ). Sruppp ahh. Kopi mas Joko emang paling ampuh buat obat galau.
Joko     : so pasti mas. Kopi buatan saya itu dibuat dengan penuh cinta. Dan yang pasti bebas dari sianida.
Scene II : Tiba-tiba suara romantis datang dari luar menuju kearah warung. Ternyata dua orang itu adalah Dista dan Rendy. Deny kaget, ekspresinya seperti orang menahan marah. Sigit tampak menenangkan Deny.
Dista    : Teaternya itu bangus ya yang...
Rendy : iyalah.. kalo jelek mana mungkin aku ngajak kamu nonton..
Dista    : ahhh kamu,,
( Dista dan Rendy duduk dimeja tengah )
Joko     : ehh mas Rendy, abis malam mingguan nih...
Rendy : iya dong mas. Kopi hitam ya satu.. eh kamu mw minum apa?
Dista    : aku kopi moca aja yang..
( Deny menahan cemburu. Sesekali ia menghisap rokonya dengan sangat cepat )
Dista    : malam ini aku ngerasa bahagia banget ( dengan ekspresi lebay ). Ini semua gara-gara kamu. Makasih ya,,,
Rendy : iyah sayang.. aku pasti akan selalu buat kamu bahagia..
Deny   : Lebayyy ( dengan nada lumayan tinggi )
( Dista dan Rendy menengok kearah Deny dan sempat terkejut )
Joko     : Mas Deny itu abis diputusin pacarnya. Jadi ma’lum kalo dia cemburu ngeliat orang romantis kaya mas Rendy dan pacarnya. ( sambil mengantarkan kopi )
Rendy : ohh ternyata kamu disini juga toh Den,, apakabar ? ( sambil menghampiri Deny dan mengajak jabat tangan )
Deny   : alah, ga usah basa-basi,, dasar tukang salip ga boleh liat peluang pasti disodok ( sambil menepak tangan Rendy )
Dista    : ihh kamu apa-apaan si Den.. kasar banget..
Joko     : tau nih mas Deny. Galau si galau mas. Tapi ga usah ngelampiasin keorang juga kali..
Sigit     : Mas, sini-sini ( sambil berbisik )
( sementara Dista, Rendy, dan Deny di tengah panggung.)
Deny   : aku tuh kasar karena keinginan kamu.
Dista    : aku? Apa hubungannya..
Deny   : iyah kamu, sebab kamu lebih milih bajingan ini dibanding aku.
Rendy : hey Den, Dista itu bebas memilih siapapun yang dia suka.
Dista    : yah benar kata Rendy, aku bebas memilih siapapun.
Deny   : kamu itu benar-benar egois. Kamu benar-benar berubah.
Joko     : berubah.. udah kaya satria baja hitam aja ( sambil cekikikan )
Sigit     : mas,, ( sambil mengisyarakat untuk diam )
Deny   : kamu itu berubah, sejak ada dia..
Dista    : alah,, udahlah Den. Aku udah ga mw sama kamu.
Rendy : iyaa Den, kalau begini kau yang egois.
Deny   : heyy diam kamu ( menggentak Rendy )
Dista    : Deny.. kamu itu benar-benar emosian banget. Aku malah jadi benci sama kamu.
Joko     : awwwww. Sakittt,,,,,,,
Sigit     : iyaya mas, pasti si Deny sakit banget..
Deny   : kalian berdua bukannya bantuin. Malah ngecengin...
Rendy : pantas saja Dista ga mw sama kamu. Tempramental kamu itu terlalu kacau.
Deny   : hey,, jaga bicara kamu... dulu sebelum kamu masuk kedalam hubungan aku dan Dista. Hubunganku baik-baik saja.
Dista    : menurut kamu.. aku dari dulu emang udah ga bahagia sama kamu...
Rendy : tuh dengerin..
J & S   : awwww sakitt,,,,,
( Emosi Deny semakin memuncak. Sigit dan mas Jokopun berusaha melerai )
Deny   : hey lebih baik kau pergi dari sini. Sebelum kesabaran aku ini habis.
Rendy : Sabar.. bukannya kau dari tadi udah hilang kesabaran...
Deny   : Dasar kau,, ( hendak menampar Rendy. Dan dengan sigap Sigit menahan itu )
Sigit     : hey Den,, jaga emosimu itu. Malu,,,,
Joko     : iya mas Deny,, malu,,
Sigit     : Ren,, mending kau pergi saja. Biar dua orang ini menyelesaikan masalahnya.
Joko     : iya mas,, mending mas balik.. daripada warung saya yang diubrak-abrik
Dista    : iyahh,, mendingan kamu duluan sana. Biar aku urusin ini dulu.
Rendy : alah,, baiklah kalau begitu. Dasar orang sinting. ( langsung pergi )
Deny   : heyy kau..
Dista    : Deny udahlah,, kaya anak kecil aja..
( Sigit dan Joko menenangkan Deny. Dan ketika Deny sudah tenang. Kemudian dia dan Dista duduk dibangku tengah. Sementara Sigit dan Joko menguping dibangku belakang )
Dista    : coba kamu bilang, apa si yang kamu pengenin.
Deny   : ya aku mw kita pacaran lagi kaya dulu..
Dista    : engga bisa..
Deny   : Kamu itu bener-bener ( tiba-tiba Hp Deny berdering Deny sempat melihat kearah Hpnya dan kemudian panggilan itu direject). Kamu itu bener-bener egois ( hpnya berdering lagi. Dan masih tetap direject ) aku itu udah setia sama kamu. Rasa sayang yang aku berikan ke kamu itu seperti dianggap sampah. ( hpnya berdering yang ketiga kalinya, dan masih tetap di reject ). Kamu itu benar-benar egois.
( tiba-tiba hp Sigit berdering. Dan langsung diangkat sementara Dista dan Deny masih berdebat )
Sigit     : iyaa ini Sigit. Hah ! ( ekspresi kaget ). Emang ini siapa. Ohhhh.. lagi di warung kopi mas Joko. Ohh ada-ada.
Joko     : siapa-siapa ( setengah berbisik ) ( kemudian Sigit berbisik kepada Joko tentang siapa yang menelponnya )
Dista    : Aku,,, Egois!! Yang egois itu kamu. Emangnya selama ini aku ga tau kalo kamu itu deket dan menjalin hubungan sama Dinda. Hah!! Aku tau. Cuma aku sabar aja. Dan disaat perhatian kamu tercurahkan kedia. Rendy datang dengan sejuta perhatiannya. Ya jelas aku pilih dia. Kamu bilang aku ga setia. Kamu yang ga pernah setia!!
Deny   : kamu ngomong apa si. Wanita yang ada dihati aku ya Cuma kamu. ( tertawa kesel ) aku tau. Kamu ngomong seperti ini hanya untuk alasan dan pembelaan kamu. Padahal kamu emang lebih milih Rendy karena dia lebih tampan dari aku kan.
Dista    : hah,, kamu itu bener-bener....
( tiba-tiba Dinda datang. Dan dari kejauhan ia tampak terkejut )
Dinda  : Deny!!!!. Pantesan aja aku telpon engga kamu angkat.
Dista    : ohh yang tadi nelpon itu kamu. Pantes ga diangkat.
Dinda  : kamu bilang kamu udah ga pacaran sama Dista. Tapi ini...  alah dasar pembohong.
Deny   : Din, Din. Dengerin dulu Din.
Dinda  : alah,,, ( menyiramkan kopi kearah Deny dan langsung pergi )
S & J   : awwwwwwwww
Dista    : hahaha. Terbukti kan, siapa yang egois dan siapa yang engga setia..
Deny   : Dis, Dis, aku beneran masih sayang sama kamu.
Dista    : omong kosong... nih aku tambahin ( sambil menyiramkan kopi lagi )
Deny   : Dis, dis tunggu Dis..... ( Mengejar Dista )
Sigit     : wahh mas saya ditinggal nih.. saya kejar dia aja mas. Takut ribut lagi. ( Sigit keluar )
( akhirnya tinggal Joko sendiri. Ia merapihkan warung kopinya yang sedikit berantakan )
Joko     : huhhh dasar anak muda. Masalah cinta aja dibesar-besarin. Malu sama badan. Cinta itu ada untuk mendamaikan, bukan bikin kerusuhan. Cinta itu ada untuk merekatkan bukan untuk memisahkan. ( diselingi merapihkan ). Cinta juga seperti api yang setiap saat dapat membakar. Ini ko masalah cinta,, kalo ga nikung ya ditikung. Makanya mas-mas.. kalo ga mw ditikung ya bikin papan pengumuman yang isinya AWAS ADA BELOKAN.

Tamat......

No comments: