Sinopsis :
Deny adalah seorang pemuda yang sedang
direndu kegalauan. Dia baru saja putus dengan pacarnya. Sebab pacarnya lebih
memilih pria lain. Hal itu kontan saja membuat hati dan pikiran Deny sangat
kacau. Ia merasa dikhianati oleh pacarnya sendiri. Dan dengan alasan untuk
menenangkan diri dan pikirannya. Dia pergi ke sebuah warung kopi sederhana
bersama seorang sahabatnya. Tapi tiba-tiba mantan pacarnya itu datang juga ke
warung kopi tersebut. Dan parahnya mantan pacarnya itu datang bersama pacar
barunya. Kontan saja tiba-tiba suasana warung kopi itu menjadi tegang, ditambah
dengan ulah tukang kopi kepo yang bikin suasana bertambah panas.
Scene I : Dimalam minggu yang cerah tampak tukang
kopi yang bernama mas Joko sedang menyiapkan warungnya. Sambil mendengarkan
alunan musik melow ia memeriksa setiap meja dan bangku agar tidak ada kotoran
yang menempel di bangku atau dimeja. Sesekali mas Joko bergaya seperti penyanyi
asli dari lagu yang ia dengarkan. Tiba-tiba Deny dan Sigit datang. Dari
kejauhan Sigit tampak seperti sedang menenangkan Deny.
Sigit : Udahlah Den, wajahmu itu jangan kau tekuk
terus. Malu,, ( dengan nada ditekan ). Coba kau lihat, ( sambil menunjuk keatas
) rembulan pun tetap bersinar. Walaupun dia Cuma sendiri.
Deny : Alah kau ini,, hiburlah temanmu ini.
Pikiranku ini benar-benar lagi kacau ( sambil berekspresi seperti orang yang
lagi banyak masalah ). Mas kopi hitam dua ya... ( sambil duduk dibangku paling
pinggir )
Joko : Oke mas Deny, 24 adukan kan... ( teriak
dari dapur )
Deny : yaa,, kalo teman saya ini 23 adukan mas,,
Joko : siap mas Deny (sambil membuat kopi )
Deny : ( membakar sebatang roko ). Aku ini
benar-benar tidak mengerti git,,
Sigit : yahh,, akupun tidak mengerti. Kamu kan
belom cerita apa-apa ( sambil tertawa )
Deny : ah kamu ini,, itu loh. Si Dista, aku
benar-benar tidak mengerti jalan pikiran
dia. Kau sendiri kan tau betapa aku mencintai dia.
(
mas joko datang dengan membawa dua gelas kopi )
Joko : mas Deny lagi galau ya,,, ngopi dulu mas
biar engga galau.
Sigit : kepo ( sambil menghempaskan asap rokonya
)
Joko : eh mas ( sambil melibaskan lap kearah
Sigit ). Saya bukan kepo. Cuma pengen tau.
Sigit : ahh, udah mendingan mas balik lagi
kesana. Entar kopinya dibawa tikus
Deny : iya mas Joko. Saya mw ngobrol berdua sama
teman saya ini. Barangkali dia bisa menenangkan hati saya. Dia kan lulusan
Psikologi.
Joko : Wah,, berarti dia bisa hipnotis dong mas
Deny.. Hati-hati mas Deny...
Sigit : ko Hipnotis ( wajah bingung ). Psikologi
itu beda sama hipnotis mas. Psikologi itu ilmu kejiwaan bukan hipnotis.
Joko : iyah saya tahu. Tapi psikologi juga
mempelajari masalah pikiran, sama aja kaya hipnotis.
Sigit : beda dong mas.
Joko : alah, sama aja.
Deny : udahlah. Mas Joko itu orangnya emang suka
begitu. Kalo kamu debat terus kapan aku curhatnya.
Sigit : (ketawa). Iyah-iyah, silahkan kau
curahkan isi hatimu yang kelam itu. Biar aku dengarkan.
Deny : ( meminum kopi dan menghisap roko ). Iyah
hatiku rasanya masih tidak menerima git ( maju kearah penonton ). Rasa cinta
dan sayangku itu rasanya Cuma dianggap sampah. Tidak pernah dihargai.
Joko : ohhh masalah cewe toh ( sambil
mengelap-elap meja)
Sigit : mas, ( sambil mengisyaratkan untuk diam )
Deny : yang lebih parahnya,,, ( kembali kemeja
tapi masih dalam posisi berdiri ) pacar barunya itu si Rendy, ( sambil
menggeprak meja )
Joko : ohhh ditikung,,,
Sigit : mas,,,
Joko : (nyegir-nyegir ceming )
Sigit : udahlah Den,, kamu ini sekarang bukan
anak SMP lagi. Putus cinta bukan persoalan yang besar. Biasa aja lah. Lihat
aku,,, dari lahir aku belom pernah yang namanya pacaran (sambil berdiri dan
kearah penonton). Tapi aku happy-happy aja.
Joko : itu si nasib mas,,,
Sigit : ( menengok kearah Joko ). Eh Mas,, ini
tuh pilihan hidup bukan nasib. Saya singel emang pilihan saya. Dan mas harus
inget.. saya itu singel bukan jomblo.
Joko : alah sama aja mas. Sama-sama ga punya
pacarkan..
Sigit : mas ini dari tadi selalu aja bilang sama
aja. Psikologi disamakan sama hipnotis. Single disamakan jomblo. Mungkin kalo
saya bilang tai ayam. Mas samakan juga dengan telor ayam.
Joko : emang sama mas ( menghampiri sigit ).
Sama-sama keluar dari pantat ayam..
Sigit : ( bengong dan kemudian menghampiri Deny).
Sekarang kamu lupakan sejenak masalah mu. Kita santai saja sambil ngopi.
Deny : iyah kau benar. Tidak guna aku mikirin dia
terus. Lebih baik aku ngopi. ( meneguk segelas kopi ). Sruppp ahh. Kopi mas
Joko emang paling ampuh buat obat galau.
Joko : so pasti mas. Kopi buatan saya itu dibuat
dengan penuh cinta. Dan yang pasti bebas dari sianida.
Scene II : Tiba-tiba suara romantis datang dari
luar menuju kearah warung. Ternyata dua orang itu adalah Dista dan Rendy. Deny
kaget, ekspresinya seperti orang menahan marah. Sigit tampak menenangkan Deny.
Dista : Teaternya itu bangus ya yang...
Rendy : iyalah.. kalo jelek mana mungkin aku ngajak
kamu nonton..
Dista : ahhh kamu,,
(
Dista dan Rendy duduk dimeja tengah )
Joko : ehh mas Rendy, abis malam mingguan nih...
Rendy : iya dong mas. Kopi hitam ya satu.. eh kamu mw
minum apa?
Dista : aku kopi moca aja yang..
(
Deny menahan cemburu. Sesekali ia menghisap rokonya dengan sangat cepat )
Dista : malam ini aku ngerasa bahagia banget (
dengan ekspresi lebay ). Ini semua gara-gara kamu. Makasih ya,,,
Rendy : iyah sayang.. aku pasti akan selalu buat kamu
bahagia..
Deny : Lebayyy ( dengan nada lumayan tinggi )
(
Dista dan Rendy menengok kearah Deny dan sempat terkejut )
Joko : Mas Deny itu abis diputusin pacarnya.
Jadi ma’lum kalo dia cemburu ngeliat orang romantis kaya mas Rendy dan
pacarnya. ( sambil mengantarkan kopi )
Rendy : ohh ternyata kamu disini juga toh Den,,
apakabar ? ( sambil menghampiri Deny dan mengajak jabat tangan )
Deny : alah, ga usah basa-basi,, dasar tukang
salip ga boleh liat peluang pasti disodok ( sambil menepak tangan Rendy )
Dista : ihh kamu apa-apaan si Den.. kasar banget..
Joko : tau nih mas Deny. Galau si galau mas.
Tapi ga usah ngelampiasin keorang juga kali..
Sigit : Mas, sini-sini ( sambil berbisik )
(
sementara Dista, Rendy, dan Deny di tengah panggung.)
Deny : aku tuh kasar karena keinginan kamu.
Dista : aku? Apa hubungannya..
Deny : iyah kamu, sebab kamu lebih milih bajingan
ini dibanding aku.
Rendy : hey Den, Dista itu bebas memilih siapapun
yang dia suka.
Dista : yah benar kata Rendy, aku bebas memilih
siapapun.
Deny : kamu itu benar-benar egois. Kamu
benar-benar berubah.
Joko : berubah.. udah kaya satria baja hitam aja
( sambil cekikikan )
Sigit : mas,, ( sambil mengisyarakat untuk diam )
Deny : kamu itu berubah, sejak ada dia..
Dista : alah,, udahlah Den. Aku udah ga mw sama
kamu.
Rendy : iyaa Den, kalau begini kau yang egois.
Deny : heyy diam kamu ( menggentak Rendy )
Dista : Deny.. kamu itu benar-benar emosian
banget. Aku malah jadi benci sama kamu.
Joko : awwwww. Sakittt,,,,,,,
Sigit : iyaya mas, pasti si Deny sakit banget..
Deny : kalian berdua bukannya bantuin. Malah
ngecengin...
Rendy : pantas saja Dista ga mw sama kamu.
Tempramental kamu itu terlalu kacau.
Deny : hey,, jaga bicara kamu... dulu sebelum kamu
masuk kedalam hubungan aku dan Dista. Hubunganku baik-baik saja.
Dista : menurut kamu.. aku dari dulu emang udah ga
bahagia sama kamu...
Rendy : tuh dengerin..
J
& S : awwww sakitt,,,,,
(
Emosi Deny semakin memuncak. Sigit dan mas Jokopun berusaha melerai )
Deny : hey lebih baik kau pergi dari sini. Sebelum
kesabaran aku ini habis.
Rendy : Sabar.. bukannya kau dari tadi udah hilang
kesabaran...
Deny : Dasar kau,, ( hendak menampar Rendy. Dan
dengan sigap Sigit menahan itu )
Sigit : hey Den,, jaga emosimu itu. Malu,,,,
Joko : iya mas Deny,, malu,,
Sigit : Ren,, mending kau pergi saja. Biar dua
orang ini menyelesaikan masalahnya.
Joko : iya mas,, mending mas balik.. daripada
warung saya yang diubrak-abrik
Dista : iyahh,, mendingan kamu duluan sana. Biar
aku urusin ini dulu.
Rendy : alah,, baiklah kalau begitu. Dasar orang
sinting. ( langsung pergi )
Deny : heyy kau..
Dista : Deny udahlah,, kaya anak kecil aja..
(
Sigit dan Joko menenangkan Deny. Dan ketika Deny sudah tenang. Kemudian dia dan
Dista duduk dibangku tengah. Sementara Sigit dan Joko menguping dibangku
belakang )
Dista : coba kamu bilang, apa si yang kamu
pengenin.
Deny : ya aku mw kita pacaran lagi kaya dulu..
Dista : engga bisa..
Deny : Kamu itu bener-bener ( tiba-tiba Hp Deny
berdering Deny sempat melihat kearah Hpnya dan kemudian panggilan itu
direject). Kamu itu bener-bener egois ( hpnya berdering lagi. Dan masih tetap
direject ) aku itu udah setia sama kamu. Rasa sayang yang aku berikan ke kamu
itu seperti dianggap sampah. ( hpnya berdering yang ketiga kalinya, dan masih
tetap di reject ). Kamu itu benar-benar egois.
(
tiba-tiba hp Sigit berdering. Dan langsung diangkat sementara Dista dan Deny
masih berdebat )
Sigit : iyaa ini Sigit. Hah ! ( ekspresi kaget ).
Emang ini siapa. Ohhhh.. lagi di warung kopi mas Joko. Ohh ada-ada.
Joko : siapa-siapa ( setengah berbisik ) (
kemudian Sigit berbisik kepada Joko tentang siapa yang menelponnya )
Dista : Aku,,, Egois!! Yang egois itu kamu.
Emangnya selama ini aku ga tau kalo kamu itu deket dan menjalin hubungan sama
Dinda. Hah!! Aku tau. Cuma aku sabar aja. Dan disaat perhatian kamu tercurahkan
kedia. Rendy datang dengan sejuta perhatiannya. Ya jelas aku pilih dia. Kamu
bilang aku ga setia. Kamu yang ga pernah setia!!
Deny : kamu ngomong apa si. Wanita yang ada dihati
aku ya Cuma kamu. ( tertawa kesel ) aku tau. Kamu ngomong seperti ini hanya untuk
alasan dan pembelaan kamu. Padahal kamu emang lebih milih Rendy karena dia
lebih tampan dari aku kan.
Dista : hah,, kamu itu bener-bener....
(
tiba-tiba Dinda datang. Dan dari kejauhan ia tampak terkejut )
Dinda : Deny!!!!. Pantesan aja aku telpon engga kamu
angkat.
Dista : ohh yang tadi nelpon itu kamu. Pantes ga
diangkat.
Dinda : kamu bilang kamu udah ga pacaran sama Dista.
Tapi ini... alah dasar pembohong.
Deny : Din, Din. Dengerin dulu Din.
Dinda : alah,,, ( menyiramkan kopi kearah Deny dan
langsung pergi )
S
& J : awwwwwwwww
Dista : hahaha. Terbukti kan, siapa yang egois dan
siapa yang engga setia..
Deny : Dis, Dis, aku beneran masih sayang sama
kamu.
Dista : omong kosong... nih aku tambahin ( sambil menyiramkan
kopi lagi )
Deny : Dis, dis tunggu Dis..... ( Mengejar Dista )
Sigit : wahh mas saya ditinggal nih.. saya kejar
dia aja mas. Takut ribut lagi. ( Sigit keluar )
(
akhirnya tinggal Joko sendiri. Ia merapihkan warung kopinya yang sedikit
berantakan )
Joko : huhhh dasar anak muda. Masalah cinta aja
dibesar-besarin. Malu sama badan. Cinta itu ada untuk mendamaikan, bukan bikin
kerusuhan. Cinta itu ada untuk merekatkan bukan untuk memisahkan. ( diselingi
merapihkan ). Cinta juga seperti api yang setiap saat dapat membakar. Ini ko
masalah cinta,, kalo ga nikung ya ditikung. Makanya mas-mas.. kalo ga mw
ditikung ya bikin papan pengumuman yang isinya AWAS ADA BELOKAN.
Tamat......
No comments:
Post a Comment